Posting Februari 2014
Yamaha Tak Mau Lagi Dicap Motor Boros Bensin
Dikutip dari : Muhammad Ikhsan - detikOto
Bandung -Pabrikan motor asal Jepang Yamaha cukup gerah motornya disebut-sebut sebagai motor yang boros bensin. Yamaha pun terus mempromosikan dirinya sebagai produsen yang mengerti isi kantung konsumen.
Yamaha ingin mencoba netral dengan membuktikan kalau sanggup menciptakan motor jenis skutik, bebek dan motor sport yang irit BBM.
"Kita tidak ingin melakukan pembodohan. Kita ingin berbisnis apa adanya. Kalau hemat ya kami katakan hemat, kalau sebaliknya ya apa adanya," kata General Manager Promotion and Community Developer PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Eko Prabowo di sela-sela acara Diskusi Sepeda Motor ITB-Yamaha di Lapi, ITB, Bandung, Jabar, Senin (3/2/2014).
Menurut Eko, Yamaha tidak ingin melakukan pembodohan publik dengan mengklaim sebagai produsen penghasil motor efisien. Ditakutkan Eko, klaim tersebut jadi momok besar dan menurunkan image Yamaha.
"Kita tidak ingin melakukan pembodohan. Makanya kita uji jalan di berbagai medan sampai uji jalan yang melibatkan pihak yang independen," kata Eko.
Sementara itu Assisten General Manager M. Masykur mengakui selama ini Yamaha dicap sebagai motor rakus BBM. Namun citra itu sudah berubah sejak beberapa tahun silam.
Yamaha membuktikan diri sebagai perusahaan penghasil motor irit BBM, dimana dibantu dengan teknologi injeksi YMJet-FI yang juga digunakan Yamaha di arena balap MotoGP.
"Cap Yamaha boros itu sangat melekat. Saya pernah menanyakan ke konsumen kenapa tidak beli Yamaha, 'Yamaha boros'," kata Masykur menirukan ucapa konsumen.
Yamaha jengah dengan statement tersebut. Padahal menurutnya, kompetitor Yamaha juga menghasilkan konsumsi BBM yang mengecewakan.
"Tapi padahal kompetitor, actual-nya juga sama. Dan kami sekarang bisa membuktikan kalau motor kita efisien," tutup Masykur.
Bandung -Pabrikan motor asal Jepang Yamaha cukup gerah motornya disebut-sebut sebagai motor yang boros bensin. Yamaha pun terus mempromosikan dirinya sebagai produsen yang mengerti isi kantung konsumen.
Yamaha ingin mencoba netral dengan membuktikan kalau sanggup menciptakan motor jenis skutik, bebek dan motor sport yang irit BBM.
"Kita tidak ingin melakukan pembodohan. Kita ingin berbisnis apa adanya. Kalau hemat ya kami katakan hemat, kalau sebaliknya ya apa adanya," kata General Manager Promotion and Community Developer PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Eko Prabowo di sela-sela acara Diskusi Sepeda Motor ITB-Yamaha di Lapi, ITB, Bandung, Jabar, Senin (3/2/2014).
Menurut Eko, Yamaha tidak ingin melakukan pembodohan publik dengan mengklaim sebagai produsen penghasil motor efisien. Ditakutkan Eko, klaim tersebut jadi momok besar dan menurunkan image Yamaha.
"Kita tidak ingin melakukan pembodohan. Makanya kita uji jalan di berbagai medan sampai uji jalan yang melibatkan pihak yang independen," kata Eko.
Sementara itu Assisten General Manager M. Masykur mengakui selama ini Yamaha dicap sebagai motor rakus BBM. Namun citra itu sudah berubah sejak beberapa tahun silam.
Yamaha membuktikan diri sebagai perusahaan penghasil motor irit BBM, dimana dibantu dengan teknologi injeksi YMJet-FI yang juga digunakan Yamaha di arena balap MotoGP.
"Cap Yamaha boros itu sangat melekat. Saya pernah menanyakan ke konsumen kenapa tidak beli Yamaha, 'Yamaha boros'," kata Masykur menirukan ucapa konsumen.
Yamaha jengah dengan statement tersebut. Padahal menurutnya, kompetitor Yamaha juga menghasilkan konsumsi BBM yang mengecewakan.
"Tapi padahal kompetitor, actual-nya juga sama. Dan kami sekarang bisa membuktikan kalau motor kita efisien," tutup Masykur.
=================================================================================
Posting Tahun 2011
PENJUALAN MOTOR BARU MENJELANG AKHIR TAHUN 2011
Data dari AISI
(Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia) target penjualan motor baru pada
tahun 2011 di harapkan mencapai angka 8,2 juta unit, namun hal ini sepertinya
sulit tercapai melihat angka penjualan pada akhir oktober 2011 baru mencapai
6,9 juta unit , data tersebut di himpun dari berbagai sumber ATPM motor di
Indonesia.
Kemungkinan Melesetnya
total target penjualan yang di tetapkan tidak lepas dari pengaruh Krisis
ekonomi yang terjadi Amerika Serikat, & Eropa, serta bencana banjir di
Thailand yang telah berlangsung lebih dari 1 bulan. Untuk mengejar angka
penjualan motor sebesar 1,3 juta unit dengan sisa waktu 2 bulan terakhir tampaknya akan sangat sulit, hal ini
tambahkan dengan persepsi & prilaku konsumen di Indonesia yang pada umumnya
akan menunda pembelian motor di akhir tahun.
Menurut beberapa
calon konsumen, beranggapan bahwa membeli motor pada akhir tahun akan
berimbas pada harga jual motor bekas yang
lebih rendah di bandingkan harga jual motor bekas yang di beli pada awal tahun
berikutnya, atau di karenakan calon konsumen yang berprofesi sebagai pegawai
akan menunggu bonus akhir tahun. Di samping itu terdapat isu-isu bahwa beberapa
ATPM akan mengeluarkan tipe motor model baru di awal tahun berikutnya, walaupun
pada umumnya pihak ATPM akan mengeluarkan suatu tipe motor model baru pada
pertengahan tahun.
Untuk tahun ini
merk Motor HONDA yang di produksi oleh PT. Astra Honda Motor (AHM) sebagai ATPM
Honda di Indonesia masih memimpin pangsa pasar penjualan motor hingga oktober
2011 sebesar 3,6 Juta unit atau 52 persen dari market share, pada posisi kedua
di ikuti oleh PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) selaku ATPM dari merk
motor YAMAHA yang mencapai angka penjualan sebesar 2,78 Juta unit.
Posisi ke tiga di
tempati oleh PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku ATPM dari merk SUZUKI
dengan jumlah penjualan sebanyak 435,520 unit, dan posisi ke empat di pegang
oleh PT. Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yang merupakan ATPM merk motor KAWASAKI
yang baru menjual sebanyak 90,000 unit motor pada akhir oktober 2011 ini.
Menempati posisi berikutnya berturut di tempati oleh merk motor Viar, Bajaj,
Kaisar, Tvs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon tulis alamat email anda